SMP NEGERI 5 SRAGEN, SATU-SATUNYA SMP DI SRAGEN YANG BERSRATUS RSBI

SRAGEN - Setelah berhasil meraih status Sekolah Standar Nasional pada tahun 2004 hingga tahun 2007. SMP Negeri 5 Sragen pada tahun 2007 dengan surat keputusan Dirjen Pembinaan SMP Depdiknas No. 543/C3/KEP/2007 telah ditetapkan sebagai Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional (RSBI). Hal ini menjadikan SMP Negeri 5 Sragen sebagai satu – satunya SMP di Kabupaten Sragen dengan status RSBI.

Menurut Penanggung jawab Program RSBI SMP N 5 Sragen, Ngadiyatno, setelah 3 tahun menyandang status sebagai SSN, SMP N 5 sragen terus mendapatkan pantauan dari Departemen Pendidikan Nasional. Akhirnya pada tahun 2007 lalu status SSN tersebut bdilepaskan dan SMP N 5 Sragen diajukan oleh untuk menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)”.

Pada tahun ajaran 2007/2008 sekolah yang memiliki visi beriman dan berakhlaq mulia, cerdas berkualitas, berwawasan global, berakar pada budaya bangsa tersebut telah melaksanakan program RSBI. “ Mula – mula kami hanya membuka 2 kelas untuk RSBI dengan jumlah siswa maksimal 24 siswa untuk setiap kelasnya. Pada tahun ajaran 2008/2009 kami juga membuka 2 kelas. Baru pada tahun ajaran 2009/2010 ini kami akan menerima 6 kelas untuk RSBI, jadi mulai tahun ini kami tidak menerima kelas reguler. “, ujar pria kelahiran 48 tahun lalu tersebut.



Dengan hanya dibukanya kelas RSBI, maka otomatis pada tahun ajaran 2009/2010 sekolah yang beralamatkan di jalan Mawar no.4 Sragen ini juga menurunkan jumlah siswa yang diterima. Karena tetap hanya menerima 6 kelas dengan jumlah siswa per kelas maksimal 24 Siswa. Padahal di kelas regular tiap kelasnya bisa mencapai 40 siswa.


Dalam RSBI ini Kurikulum yang digunakan berbeda dengan kelas regular. Perbedaan itu karena dalam RSBI mengacu pada kurikulum bertaraf internasional, pengajaran disajikan per mata kompetensi dasar, kurikulum mengakomodir perbaikan (make up) nilai selama masa studi serta berorientasi pada pembelajaran penguatan kompetensi (SNP + X).

“ Pada sistem pembelajaran SNP Plus ini ditambahkan dengan adanya pengayaan, pendalaman serta penambahan materi. Selain itu pada RSBI telah menggunakan 2 bahasa (bilingual : bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia) untuk beberapa mata pelajaran yaitu Matematika, Biologi, Fisika dan TIK “ , kata pria yang beralamatkan di Cengklik Nusukan Surakarta ini.

“ Dengan demikian RSBI memiliki berbagai keunggulan seperti penggunaan dua bahasa (bilingual), pembelajaran berorientasi ICT (komputer) dengan rasio antara computer dan siswa untuk pembelajaran 1:1, Sarana ICT (LCD, sarana praktek dengan AC ) sehingga menunjang kenyamanan siswa dalam belajar “ jelasnya

Dengan dengan berbagai fasilitas tersebut tidak lah membuat SMP Negeri 5 menjadi sekolah yang berbiaya mahal, karena sekolah ini menerapkan sistem pembiayaan subsidi silang, dimana beban biaya antara siswa satu dengan yang lain ditentukan dengan tingkat kemampuan orang tua masing – masing. Alhasil, dengan metode ini biaya pendidikan dapat dijangkau oleh semua kalangan. “ Biaya untuk memenuhi fasilitas sekolah yang berkualitas memang tidak murah, Tetapi jika memang ada orang tua murid yang benar – benar tidak mampu, pihak sekolah akan memberikan kelonggaran biaya dengan kriteria- kriteria tertentu, “ kata staf pengajar yang telah mengabdi selama 21 tahun ini

Setelah 2 tahun menjadi RSBI, SMP Negeri 5 Sragen masih mempunyai harapan agar menjadi SBI. “Harapan ke depan kami adalah dalam masa rintisan sekolah bertaraf internasional selama 5 tahun ini, kami bisa mendapatkan penilaian yang bagus dari direktorat Pembinaan SMP Depdiknas agar bisa segera menjadi Sekolah Bertaraf Internasional”, kata Pak Ngadiyatno.

Tweet