Ken Lawadinata, Andrew Darwis
Total posting mereka telah mencapai 472.737.437 post dengan total jumlah anggota 3.766.268 orang. Setiap hari puluhan ribu barang beraneka jenis diperjualbelikan secara online di situs tersebut. Istilah-istilah dalam posting mereka pun memberi warna terhadap perbendaharaan kata dunia internet Indonesia. Sundul, gan!
Kaskus seperti apa yang Anda harapkan saat awal menciptakannya? Seiring dengan perkembangannya yang pesat, apakah ada perubahan dalam visi/harapan tersebut?
(Diana Laurencia, Jakarta)
Ken: Tujuan dibuatnya situs Kaskus pada awalnya untuk tempat ngumpul sesama mahasiswa Indonesia di luar negeri. Seiring bertambahnya waktu dan banyaknya komunitas yang bermunculan di dalam Kaskus membuat kami jadi berpikir ini harus dianggap serius. Karena itu, yang tadinya iseng- iseng kami ubah menjadi situs web yang visinya membantu pengguna internet di Indonesia untuk dapat mencari informasi sekaligus berdagang secara online.
Apa kiat atau barangkali keterampilan khusus yang dibutuhkan untuk membangun kesuksesan, khususnya bagi kaum muda?
(Muhammad Hari, xxxx@gmail.com)
Yang
pasti percaya diri dan berani untuk berbeda sangat diperlukan untuk
bisa menjalankan ide-ide kita. Banyak di antara kita yang memiliki ide
bagus dan cemerlang. Namun, karena merasa masih terlalu muda dan takut
untuk berbeda dari sekeliling kita, ide-ide tersebut akhirnya tidak
direalisasikan. Jadi, untuk bisa sukses, minimal kita harus yakin dan
berani untuk melawan social pressure.Keuntungan apa yang Anda dapatkan selain materi yang berlimpah? Adakah keinginan untuk membuat situs lainnya?
(Dektio, Condet, Jakarta Timur)
Sejak
berkonsentrasi di Kaskus, keuntungan nomor satu kami adalah mendapat
banyak teman baru dari kalangan profesional dan komunitas kami sendiri.
Untuk keinginan membuat situs lainnya, itu sudah pasti. Bila ada peluang
yang bisa membuat pengguna internet di Indonesia menjadi lebih nyaman
dan mudah dalam kehidupan sehari-hari, pasti kami akan coba untuk
membuatnya.Dengan pencapaian seperti saat ini, apa merasa sudah puas? Saya mau berterima kasih karena Kaskus sudah banyak membantu menyediakan informasi.
(Fransiska, Bandung)
Belum
puas. Saat ini masih banyak yang belum mengenal internet, terutama di
luar pulau Jawa. Pastinya kami hanya akan puas saat Kaskus dengan forum
jual beli dan forumnya bisa membantu membawa penghasilan serta
mempermudah kehidupan sehari -hari mayoritas orang Indonesia. Lastly,
merebut posisi nomor 1 di Indonesia dari pesaing kami, Google, Facebook
dan sebagainya.Hal sederhana apa yang pertama kali Anda lakukan hingga terbentuk situs jejaring sosial Kaskus ini? Untuk Ken: Di usia Anda yang masih muda ini, apa visi Anda untuk Kaskus yang bakal Anda lihat ketika tua nanti?
(Rizki Kuncoro Hadi, Condong Catur, Depok, Sleman)
Andrew: Menyewa web hosting seharga 7 dollar AS per bulan untuk menginstal script gratis saat menjalankan Kaskus pertama kali.Ken: Visi yang saya inginkan adalah Kaskus bisa membentuk industri online shopping di Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan, banyak konsumen yang tidak mendapatkan pilihan barang untuk dikonsumsi dan digunakan di luar kota besar. Jadi, bila Kaskus dapat membantu transaksi jual beli antarpulau itu bisa menggelorakan perekonomian negara kita sekaligus industri second hand goods. Itu yang menjadi visi saya saat ini.
Bagaimana cara Andrew menanggapi ejekan atau mungkin hinaan di forum Kaskus. Padahal, Andrew bisa saja mem-blacklist Kaskuser yang menghinanya?
(Abidal Olickz, xxxx@yahoo.com)
Ha-ha-ha.
Saat ini dengan 3,7 juta anggota terdaftar dan dikunjungi oleh lebih
dari 18 juta unik IP setiap bulan, rasanya Kaskus boleh dibilang mirip
dengan sebuah ”Negara Digital”. Dalam membuat suatu keputusan pasti ada
pihak yang merasa diuntungkan dan dirugikan. Ada juga yang merasa senang
atas keputusan yang diambil. Sebaliknya, ada juga yang marah-marah.Saya selalu berusaha mengutamakan yang terbaik untuk Kaskus. Selama 12 tahun menjalankan Kaskus, Saya tidak pernah mem-blacklist Kaskuser yang mengejek atau menghina.
Seberapa berpengaruhkah Kaskus buat Andrew dan Ken? Kok sepertinya Kaskus ini sudah mendarah daging sekali ya, ditinggal sebentar saja langsung ngamuk (overposting dan lain-lain).
I love Kaskus.
(Mentari ”Rhiela” Aprilianti, Sukabumi-Jawa Barat)
Kaskus
sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Kebanyakan orang akan
menjerit dan komplain saat Kaskus down. Itu membuktikan banyaknya orang
yang bergantung pada Kaskus, baik yang hanya digunakan saat santai dan
mencari hiburan di internet maupun yang menjadikannya mata pencaharian
mereka. Jadi tidak aneh kalau mereka mengamuk.Apakah Anda juga yang menciptakan istilah-istilah yang ngetrend di Kaskus?
(Benny, Jakarta Barat)
Tidak, kata-kata atau jargon yang khas di Kaskus itu terbentuk dan lahir dari komunitas kami sendiri.Mimin, sejak tahun 2003, saya aktif di Kaskus, tetapi hanya berupa silent read. Saya mendapat banyak informasi berguna dari Kaskus. Namun, yang saya amat sayangkan, terkadang masih ada thread yang mengandung SARA dan pornografi yang membuat hati ini sedih. Langkah apa yang sudah Mimin lakukan untuk mencegah thread berbau SARA dan pornografi itu?
(Admoredjo Nanang KT Kopo, Bandung)
Memang,
walaupun larangan sudah diberitahukan, masih banyak pengguna yang tidak
bertanggung jawab yang mem-posting SARA dan pornografi. Saat ini kami
punya 3 layer untuk ini. Pertama, moderator forum tersebut, hansip yang
keliling, dan terakhir yang paling ampuh adalah laporan dari Kaskuser
sendiri. Jadi, mohon bantuannya untuk menjaga Kaskus tetap bersih dari
SARA dan pornografi.Apabila ada suatu perusahaan/organisasi yang dipimpin oleh dua orang, tidak menutup kemungkinan terdapat ketidakkompakan. Apa resep yang membuat kalian berdua selalu kompak untuk maju bersama?
(M Zainal Mawahib, Semarang, Jawa Tengah)
Trust
(kepercayaan), dari awal hubungan kami berdua cukup erat. Jadi,
seberapa pun besar perdebatan yang terjadi kami yakin bahwa tidak ada
niat jahat, juga saling mengakui dan menyadari kelebihan dan kekurangan
masing-masing.Sebelum ada Undang-Undang Pornografi, Kaskus menyediakan konten porno. Bagaimana tanggapan Bung Mimin (Andrew & Ken, panggilan di Kaskus) mengenai persepsi bahwa Kaskus dulunya menyediakan forum khusus dewasa?
(Setiadi, Seno, Semarang Tengah)
Saat
Kaskus masih di AS, konten porno bukanlah sesuatu yang melanggar hukum,
jadi sah-sah saja. Namun, setelah balik ke Indonesia, kami mengikuti
peraturan yang ada. Jadi, untuk kami, selama ingin berbisnis di suatu
tempat, yang pasti harus mengikuti peraturan yang berlaku.Sebagai manusia, saya ingin menanyakan keseriusan Kaskus untuk tetap menjaga statement ”Kaskus is providing basic human rights such as freedom of speech”. Kaskus pernah menjadi bahan diskusi di kelas hak asasi manusia di kampus saya karena telah menjadi sarana paling sehat bagi para pemaki dan pembenci kaum minoritas LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transjender)
(Feri Sahputra, xxxx@lbhmasyarakat.org)
”Freedom
of Speech” adalah moto paling penting untuk Kaskus. Kami akan menjaga
Kaskus untuk dapat menjadi saluran suara bagi kaum apa pun juga,
tentunya dengan penuh tanggung jawab. Karena itu, kami tidak akan pernah
tunduk pada suatu instansi yang memberi tekanan bersifat tidak adil
atau berpihak. Kami akan menjaga status netral dan memberikan kesempatan
untuk siapa pun agar berani berekspresi.Apa sih tantangan atau rintangan terbesar sepanjang perjalanan Kaskus sampai masa sekarang? Bagaimana cara mengatasinya?
(Siti Fatimah, Mahasiswa Sastra Indonesia UNIMED, Medan)
Rintangan
dan tantangan datang dalam berbagai macam bentuk. Bahkan, sampai
sekarang pun kami tetap menemui tantangan dan rintangan. Namun, untuk
kami, mempunyai partner dan tim yang tepat sangatlah krusial karena
dalam bisnis informasi teknologi sumber daya manusia adalah segalanya.
Jadi, mempunyai tim yang percaya dengan tujuan dan visi kita di saat
jatuh bangun sangatlah penting.Bagaimana cara memotivasi kaum muda agar bisa memanfaatkan waktunya semaksimal mungkin untuk hal-hal positif dan lebih bertanggung jawab atas masa depannya sendiri kelak?
(Thomas, xxxx@yahoo.com)
Berikan
mereka lebih banyak studi kasus dan bertemu dengan tokoh-tokoh yang
sukses yang bisa menjadi inspirasi yang sangat kuat untuk mereka. Sebab,
terkadang teori hanya bisa membantu kita, tetapi tidak bisa membuat
kita pasti sukses. Jadi, lebih banyak praktik bisa memberikan pengalaman
yang sangat berharga saat mereka masuk ke dunia kerja nanti.Halo Min. Setelah Kaskus terkenal dengan the largest Indonesian community, bagaimana cara Mimin memelihara anggota yang banyak itu. Bagaimana usaha Mimin untuk membangun Kaskus sebagai forum yang lebih berkualitas sehingga Kaskus diharapkan tidak hanya cukup menjadi largest, tetapi juga the best dalam hal yang lain
(Nevi Mugia Santosa, Serang-Banten)
Banyak
usaha yang selalu kami lakukan untuk terus menjaga dan memelihara
Kaskus. Yang paling utama, terus menambah kapasitas server supaya terus
bisa menampung pengguna Kaskus. Selain itu, kami juga melakukan
perbaikan sistem dan mengoptimalkan perangkat lunak.Untuk komunitas itu sendiri, kami terus berusaha memperbaikinya. Salah satunya, saat ini Kaskus menghadirkan Ayu Utami di kategori Book Review, Billy Boen di Young On Top Kaskus Community, PILLAR Business Acelerator Kaskusers untuk konsultasi dalam menjalankan usaha kecil dan menengah (UKM). Selain itu, juga Hukumonline.com untuk memberikan informasi mengenai hukum di kategori Melek Hukum.
Selain itu, Kaskus pun sering melakukan kerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki tujuan yang sama dalam memajukan pengguna internet di Indonesia.
Intinya kami ingin memberikan isi yang bermutu dan berguna bagi banyak orang.
Juragan, apa sih yang membuat agan punya ide untuk membuat Kaskus? Selama proses coding, ada enggak hambatannya? Pertama kali ada ide hingga coding apa sih yang membuat agan terus bertahan sampai sekarang?
(Arum, Yogyakarta)
Andrew:
Awalnya ide pembuatan Kaskus sebenarnya sangat mendasar, yaitu
keinginan untuk bisa berkomunikasi dengan teman-teman yang ada di
Indonesia melalui media internet. Perjalanan Kaskus sebenarnya tidak
semudah yang dibayangkan.Selama 12 tahun banyak kendala dan masalah yang kerap muncul, tetapi yang saya pelajari selama menjalankan Kaskus adalah kami harus menjalankan sesuatu sesuai dengan kesenangan kita (passion) dan tidak boleh mudah menyerah. Karena sesuatu yang besar itu harus diperoleh dengan perjuangan.
Bagaimana sih cara Kaskus memastikan diri menjadi media online yang dapat dipercaya di tengah kerentanan akan penipuan dan penjual-penjual yang tidak jujur?
(Mochamad Triawan, Kayu Putih, Jakarta)
Kalau
kita bicara soal penipuan, penipuan tidak hanya terjadi di dunia nyata
atau online. Transaksi di pasar saja yang bertatap muka kadang bisa
ditipu, apalagi online. Untuk itu, kewaspadaan yang harus diutamakan.
Sebagai contoh, apabila ada ponsel dengan harga pasaran Rp 500.000
kemudian ada yang menawarkan dengan harga Rp 100.000, kita seharusnya
sudah curiga karena barang tersebut sudah tentu to good to be true. Ke
depan nanti Kaskus akan menerapkan sistem verifikasi anggota yang
diharap akan menambah kredibilitas dari penjual atau pembeli.Sumber : KOMPAS.com
0 Response to "Kaskus Mirip Sebuah "Negara Digital""
Posting Komentar
Thanks for your visiting in my blog. I hope you can make comment.